WEDA– Nota keuangan Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) tahun anggaran 2025 dirancang dengan defisit nol.
Hal tersebut dinyatakan dengan jelas oleh Wakil Bupati Ahlan Djumadil dalam Rapat Paripurna Ke-16 Masa Persidangan III di ruang rapat Paripurna DPRD Halteng, pada Selasa (29/7/2025).
Menanggapi hal itu, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Abdurrahim Yau, ketika dikonfirmasi menjelaskan bahwa defisit nol tersebut disebabkan karena pendapatan dan belanja yang seimbang. “Pendapatan dan belanja seimbang sehingga defisit nol,” jelasnya.
Ia mengatakan, dalam dokumen nota keuangan dan Ranperda APBD-P ini, terdapat penambahan sebesar Rp 123 miliar lebih untuk menunjang visi dan misi pemerintah daerah, yang diarahkan pada 11 item kegiatan. “Dari 11 item kegiatan tersebut, salah satunya adalah penyesuaian Mandos pendidikan sebesar 20 persen yang sebagian dialokasikan untuk membayar tunjangan bagi guru-guru SMA dan SMK, baik ASN maupun PPPK,” tegasnya.
“Termasuk membayar tunjangan gaji, dan operasional untuk 2 (dua) OPD baru,” sambungnya.
Dengan demikian, pada Nota Keuangan dan Ranperda APBD-P tahun 2025, Pendapatan Asli Daerah meningkat dari Rp 393 miliar 800 juta lebih menjadi Rp 517 miliar 460 juta lebih, atau terjadi kenaikan sebesar Rp 123 miliar 660 juta lebih.
Pendapatan Transfer juga mengalami perubahan, dari Rp 2 triliun 99 miliar lebih menjadi Rp 2 triliun 3 miliar lebih. “Terjadi pengurangan sebesar Rp 95 miliar lebih sesuai KMK 29/2025. Sehingga terdapat selisih penambahan pada komponen Pendapatan Daerah sebesar Rp 28 miliar lebih,” akunya.
Abdurrahim Yau juga mengatakan terjadi efisiensi belanja sebesar Rp 95 miliar lebih dari Dana Alokasi Khusus sesuai KMK 29/2025. “Dan penambahan belanja baru pada Perubahan APBD Tahun 2025 sebesar Rp 123 miliar lebih, sehingga terdapat selisih pada komponen belanja sebesar Rp 28 miliar lebih,” jelasnya.
Dengan demikian, RAPBD Perubahan Tahun Anggaran 2025 dirancang sebagai berikut: Pendapatan Daerah sebelumnya sebesar Rp 2 triliun 500 miliar menjadi Rp 2 triliun 528 miliar lebih, dan Belanja, yang sebelumnya sebesar Rp 2 triliun 500 miliar menjadi Rp 2 triliun 528 miliar lebih. “Surplus/Defisit Nol Rupiah,” tutupnya.