WEDA – Pemerintah Desa Kulo Jaya, Kecamatan Weda Tengah, Kabupaten Halmahera Tengah, Maluku Utara, menyelenggarakan pelatihan peningkatan kapasitas kelompok pembudidaya ikan (Pokdakan).
Pelatihan yang diikuti oleh tiga kelompok budidaya perikanan air tawar, Rabu (18/6/2025) ini melibatkan Dinas Perikanan Halteng dan bertempat di lokasi budidaya Pokdakan Parahiangan, Desa Kulo Jaya.
Kegiatan ini menghadirkan tiga pemateri: Penyuluh Perikanan KKP, Abdul Yusup Tiapon; Kepala Bidang Pengelolaan Perikanan Budidaya Dinas Perikanan Halteng, Ripin Ismail Mohi; dan seorang staf Dinas Perikanan Halteng.
Adapun materi yang disampaikan meliputi kebijakan pemerintah daerah dalam pengembangan kelompok pembudidaya ikan skala kecil; Penumbuhan dan pengembangan kelompok Pelaku Usaha Kelautan dan Perikanan sesuai Permen KP No. 28 Tahun 2024; Fasilitasi penerbitan izin usaha perikanan, penerbitan Kartu Usaha Sektor Kelautan dan Perikanan (KUSUKA), dan sosialisasi BPJS Ketenagakerjaan bagi pembudidaya ikan.
Kepala Desa Kulo Jaya, Fadli Sirajudin, dalam sambutannya menyatakan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari program pemberdayaan masyarakat.
Menurutnya, Pemberian bantuan yang selama ini diberikan harus diimbangi dengan peningkatan kapasitas pembudidaya ikan agar usahanya lebih berkembang dan berkelanjutan.
Ia juga berharap para peserta pelatihan serius mengikuti kegiatan agar ilmu yang diperoleh dapat diterapkan untuk pengembangan usaha.
Sementara itu, Kepala Bidang Pengelolaan Perikanan Budidaya, Ripin Ismail Mohi, sangat mengapresiasi kegiatan ini. Menurutnya, pelatihan ini merupakan inisiatif dan kemauan Pemerintah Desa Kulo Jaya yang bekerja sama dengan Dinas Perikanan untuk mewujudkan pengembangan perikanan budidaya di Halmahera Tengah.
Ini juga untuk meningkatkan kompetensi anggota kelompok pembudidaya ikan (Pokdakan) Kulo Jaya dalam melakukan usaha budidaya ikan yang lebih berkembang dan berkelanjutan.
Selain itu, Ripin berharap kegiatan ini dapat memperkuat sinergitas program pengembangan perikanan budidaya di Halmahera Tengah.
“Dan ini menjadi contoh bagi desa lain yang memiliki potensi perikanan budidaya,” tutupnya.